SEBUAH CERPEN YANG DIUBAH MENJADI NASKAH DRAMA,..
Judul Cerpen : Virus Cinta
Pengarang : Aray Pujangga
Sumber : Aneka Yess No. 13
Sinopsis :
Virus cinta telah menginfeksi hati Imran.
Imran seorang lelaki romantis pun merasakan betapa indahnya cinta itu. Ratu
Aprilia Khaerun Nissa atau yang kerap kali dipanggil Olip telah mempesona hati
Imran dengan lesung pipinya yang indah. Namun ditengah indahnya rasa itu, Imran
yang cuma lelaki biasa itu pun tak sanggup untuk menyatakan cinta tersebut
kepada Olip. Hanya dengan surat ia pun mencurahkan perasaannya dalam rangkaian
kata-kata puisi yang kemudian dikirim ke Olip dengan nama pengirim Pengagum
Rahasia.
Sudah 29 surat dikirim
untuk Olip namun Imran belum mampu mengatakan langsung. Ketika surat ke-30
dikirim secara rahasia,pesaing cinta Imran, Giring, pun datang memergoki dan
mengancam Imran. Kekacauan terjadi sampai akhirnya Olip tahu bahwa sebenarnya
Imran dan Giring mencintainya. Tetapi kenyataan berkata lain, cinta Imran dan
Giring hanyalah cinta yang bertepuk sebelah tangan karena Olip sudah ada yang
punya.
Peran:
- Imran
- Olip-
Ratu Aprilia Khaerun Nissa
- Giring
- Ibu
Guru Tika
- Teman
Naskah drama :
Virus
Cenat-Cenut
Suatu sore yang indah di emperan
rumah, Imran duduk termenung dalam lamunan serasa meratapi kehidupannya. Sebuah
pena, kertas dan figura yang berisi foto seorang gadis cantik itu pun
menemaninya.
Imran : “Hmm,..Ratu Aprilia Khaerun Nissa…sejak pertama kujumpa dirimu
aku tak tahu apa yang terjadi padaku,.huuhh (bingung).
Ini adalah surat
ke-30 aku untuk Olip. Apakah aku harus mengirimnya??Sementara puisi yang telah
kukirimkan tidak dihiraukannya. Apakah dia juga suka denganku??? Hem,. (termenung beberapa saat dan kemudian muncul
semangat)Virus Cenat-Cenut(SM*SH) sudah menular padaku, aku juga harus
senyum dan semangat agar cinta Olip jatuh ditanganku. Ini adalah surat ke-30ku, semoga akuakan mendapat cinta
Olip.”
Keesokan hari di ruang kelas yang masih sepi terlihat
Imran mengendap-endap membawa sepucuk surat yang tertulis pengirim Pengagum
Rahasia.
Imran : “Walau aku tulis namaku Pengagum Rahasia
semoga kamu tahu bahwa itu aku. (Mencium
surat dengan penuh harapan).”
Giring pun masuk ke kelas dengan senandung cinta yang
tiba-tiba terhenti karena memergoki Imran sedang menaruh sepucuk surat di
bangku Olip.
Giring : “…Eh, Imran, ngapain kamu di tempatnya cewek
gue? (menemukan surat) Apa ini?? Oh,..jadi selama ini kamu yang mengirim puisi
sama Olip.”
Imran : “Gir…Gir..gir motor. Aduh, salah sebut.” (gugup)
Giring : “Apa lu bilang? Jangan macem-macem. Jangan
main-main. Lu tahu si Olip itu punya siapa? Haa…?Dia milik gue jadi jangan
coba-coba rebut dia dari gue.”
Imran : “Emangnya sejak kapan kalian jadian?”
Giring : “Ou,..kamu ngelawan?”
Imran : “Aku Imran sang pengagum rahasia Olip dan
aku bukan seorang perang didrama sinetron yang merupakan pesaing lemah. Aku
akan bersaing dengan kamu Giring.”
Giring : “Ouh,..beranimacem-macem lu ma gue (mengangkat kerah Imran).”
Terjadi perlawanan dan kemudian pertengkaran terjadi.
Giring : “Awas lu deket-deket ma Olip.” (meninggalkan kelas)
Dalam kesunyian dan kesendiriannya, Imran menaruh surat
yang terjatuh dan membuat tekad.
Imran : “Olip, inginku berenang pada lentik pipimu
yang berlesung. Ingin kugoreskan
tinta cintaku pada lensa matamu yang binary dan pada bibirmu yang merekah.
Walau Giring adalah pesaingku tapi virus cintamu ini akan menjadi imun dalam
tubuhkku.”
Teng…teng…teng…bel
masuk berbunyi. Ibu Guru Tika
memasuki kelas.
Ibu Guru Tika : “Selamat pagi anak-anak,silakan disiapkan
bukunya. Apakah ada PR?” “Oh,.Siapa itu yang membungkuk di meja (mendekati meja)…Imran???Bangun,…bangun,…”
Imran : “Iya…iya…maaf bu.”
Ibu Guru Tika : “Mana PR mu?”
Imran : “Hmmm…beb…be…belum mengerjakan bu?.”
Ibu Guru Tika : “Aduh, aduh,..udah tidur di kelas, tidak
mengerjakan PR, apa kamu tidak malu??”
Imran : “Maaf Bu,.maaf!”
Ibu Guru Tika : “Yaudah kalau begitu, kamu maju mengerjakan
di papan tulis untuk dicocokan.”
Imran : “(Maju,
mengerjakan di papan) Sudah Bu.”
Ibu Guru Tika : “Iya, benar. Anak-anak tolong cocokkan pekerjaan kalian! Karena ibu
ada tugas dari sekolah, jadi silakan cocokkan sendiri dan kerjakan latihan di
LKS. Selamat pagi” (meninggalkan kelas).
Olip yang saat itu duduk jauh dari Imran pun mendekati
Imran dan duduk di sampingnya.
Olip : “Kenapa kamu tidur?”
Imran : “Gak apa-apa kok.”
Olip : “Eh, Imran, kamu kan anak sastra, tahu
gak yang suka nulis puisi? Seperti ini nih?”
Imran : “(gugup)Hm…maaf,..maaf.”
Olip : “Maaf?? Kenapa kamu pucat??sakit??
Imran : “Aku ke toilet dulu.”
Pada saat
pulang sekolah, Giring pun ingin membuat perhitungan kembali dengan Imran.
Giring : “Kamu lihat Imran tidak?”
Teman : “(takut) Imran?? Tadi sih aku lihat dia sama
Olip.”
Giring : “Sama Olip??? Dimana? (mengangkat kerah
dengan mata melotot) Dimana??”
Teman : “Di…di kantin,..”
Giring : “Awas …awas ya Imran!”
Di kantin, Imran dan Olip sedang mengerjakan tugas dari
Bu Tika. Dengan penuh perhatian, mata Imran selalu memandangi Olip.
Imran : “Kamu sungguh cantik.”
Olip : “Apa??”
Imran : “Ehm…integral cos ax itu apa?”
Olip : “ouh,.. seper a sin ax,..”
Giring datang.
Giring : “Ngapain kalian berdua disini?” “Lu gak
nyadar omongan gue kemarin?”
Imran : “Gir…gir..girang.”
Giring : “Lu tut ante girang,.jangan main-main ma gue
lu.” (mendorong Imran)
Olip : “Apa-apaan sih kamu main seenaknya
ndorong Imran!”
Giring : “ Dia tuh sok caper alias cari perhatian ama
kamu Lip, kamu nyadar gak sih?”
Olip : “Terus apa hubungannya ama kamu?”
Giring : “Ya Jelas ada, kamu itu milik aku. Bukan si
jelek ini.”
Imran : “ Sejak kapan kalian jadian?”
Giring : “Diam lek.” “Olip, kamu tahu gak sih yang
selama ini ngaku-ngaku pengagum rahasia, yang selalu ngirim puisi sampah sama
kamu?”
Olip : “Siapa?”
Giring : “Ya, sijelek ini lah…Ngaku dunk!”
Olip : “Beneran kamu???”
Imran : “iya,.maaf telah mengganggumu.”
Olip : “Sebenarnya,..sebenarnya aku suka ma
puisi kamu yang berjudul Gadis Berlesung Pipi, tapi maaf ya Imran dan
Giring…Maaf aku sudah dijodohkan.”
Seorang lelaki
tampan pun menghampiri Olip.
Olip : “Sekali lagi maaf, oh, kenalin dia
Prince, Prince kenalin mereka teman aku,..Maaf ya aku pulang dulu.”
Olip pun pergi
bersama Prince. Imran dan Giring pun tercengang lalu meratapi nasib mereka.
Merekapun saling berpandangan dan minta maaf. Lalu Imran dan Giring akhirya
menjadi sahabat.