Journey of NaiTsa

What is Indonesia International Work Camp?
Indonesia International Work Camp, commonly known as IIWC, is a non-profit non-governmental organization headquartered in Semarang, Central Java, Indonesia. IIWC organizes various international voluntary services in the framework of strengthening voluntary values and creating world peace. It is based on volunteerism and cooperates with a number of partners in the local, national, and international for the same purpose. IIWC activities come in the forms of work camps, the hosting of long-midde term volunteers in Indonesia, the sending of Indonesian volunteers abroad, campaigns, social events, IIWC Cares, and internal activities.
The History
In 1999, an international work camp was first held in Indonesia by the IPPA Central Java, precisely in Mijen, Semarang, in collaboration with NICE (Never-ending International workCamps Exchange) Japan, a non-profit non-governmental organization that organizes workcamps and other voluntary projects based in Japan. Then in 2000 IPPA Central Java was invited by NVDA (Network for Voluntary Development in Asia) to participate in the 3rd Training and Networking and the 2nd General Assembly, at which IIWC was officially established and registered as a full member of NVDA. Over time, IIWC continues to organize international work camp activities with different themes and locations, while the number of participants grows siginificantly every year.
In the year 2001 – 2004, IIWC has been privileged a mandate as Vice President of External Relations of NVDA. Then in 2004 IIWC was registered as an associate member of Coordinating Committee for International Voluntary Services UNESCO (CCIVS) UNESCO headquartered in Paris, France. At the same time IIWC also served as the Secretary General of NVDA for the period of 2006 -2008. Then, In 2008-2010 assumed the presidency of NVDA in the year 2008 to 2010.
Currently, IIWC has more extensive networks through promotion via both its domestic and international partners. In addition, IIWC is also further enhanced by a number professional staff to answer every need of activities organized each year.

http://iiwcindonesia.wordpress.com/
Read More …

Semua orang bingung akan sikap suami itu. Dari tetangga, keluarga dan sahabat dekatnya serta istrinya sendiri pun bertanya-tanya mengapa setiap malam hari sang suami tak ingin dilihat dan di rumahnya tak boleh menghidupkan cahaya apapun. Keanehan itu pun sering membuat warga desa, terutama teman sang gadis cemas.
                Rumah mewah tanpa cahaya di malam hari dan sang suami yang tak pernah terlihat oleh orang di malam hari ternyata membuat banyak opini di kalangan masyarakat. Sang gadis pun sering dihina dan dicerca. Tekanan batin pun melanda sang gadis. Walau secara materiil, ia sangat tercukupi dengan harta sang suami, namun ia sangat merasa tertekan. Menghadapi ini sang gadis pun curhat kepada teman-temannya.
                “Hai, temanku semenjak aku menikah aku tak merasa bahagia. Suamiku selalu membuatku bertanya-tanya. Tetanggaku juga sering mengosipkan hal-hal buruk tentang keluargaku,”kata sang gadis sedih.
                “Tenanglah, tapi kenapa suamimu menjadi seperti itu?”
                “Aku juga tak tahu. Sudah berulang kali aku bertanya tetapi aku sering dimarahi olehnya karena itu. Beliau bilang untuk tidak bertanya lagi jika aku ingin bahagia,” jawab sang gadis.
                “Sepertinya kamu harus menyelidiki itu. Mungkin suamimu itu terkena masalah besar.”
                “Mungkin dia terkena penyakit, perusahaannya bangkrut, atau…”terka salah satu temannya.
                “Lalu apa yang harusku lakukan?”
                “Hemmm…”suasana pun menjadi sepi sampai salah seorang teman lelaki sang gadis itu berbicara. “Aku akan membantumu. Carilah sesuatu barang yang mencurigakan ketika suamimu itu keluar dari rumah.”
                Keesokan harinya ketika sang suami pergi kerja, sang gadis itu pun melaksanakan saran teman lelakinya itu. Beliau percaya bahwa teman lelakinya itu akan membantunya. Setelah beberapa saat mencari, sang gadis menemukan 2 bulu yang tergeletak di dekat jendela kamar sang suami. Ia pun mengira bulu itu hanyalah bulu burung yang terbang di sekitar kamar. Sang gadis pun tidak menceritakan ini pada teman lelakinya. Keesokan harinya, sang gadis mencari sesuatu yang tidak beres, ia menemukan 3 bulu di dekat kasur sang suami. Melihat hal ini ia mulai curiga. Akhirnya sang gadis menceritakan ini pada teman lelakinya.
                “Aku menemukan  3 bulu ini setiap hari di sekitar kamar suamiku,”kata sang gadis.
                “Setiap hari? Setahuku ini adalah pertanda negative. Tiga bulu ini sering diibaratkan sebagai pertanda buruk dimana ini adalah tanda ilmu hitam dan kematian.”
                “Apa maksudmu?”
                “Bukannya aku menakutimu tapi mungkin suamimu ikut berguru pada padepokan ilmu hitam tahu yang lebih parah ia…Oh, apa pekerjaan suamimu?”
                “Aku juga tidak tahu pasti. Namun setahuku ia hanyalah karyawan sebuah perusahaan dan kata tetangga ia hanyalah karyawan golongan rendah di kantornya. Maksudmu apa yang lebih parah?”
                “Suamimu pernah bekatakan, kalau kamu jangan banyak bertanya agar bahagia. Jadi mungkin saja suamimu mengambil pesugihan.”
                “Apa pesugihan?Tidak mungkin…Jangan asal bicara kamu.”
                “Tapi ini benar jika tak percaya. Coba kamu hidupkan cahaya di malam hari dan masuklah ke mar suamimu itu.”
                “Aku tidak percaya padamu. Aku kira kamu akan membantu tapi kamu ternya sama dengan tetangga dan sahabat lain yang hanya bisa berprasangka buruk,” kata sang gadis dengan rasa kecewa, marah, dan sedih. Sang gadis pun berusaha meneliti sang suami lagi. Rasa sedih dan tekanan batin semakin bertambah dalam benak sang gadis. Ia tak tahu apa yang harus ia lakukan. Setiap hari ia menemukan 3 bulu aneh di kamar sang suami. Namun pada hari itu ia juga menemukan kertas bertulisan huruf jawa kuno dengan sebuah kata yang terbaca adalah 3 bulu.
Gejolak jiwa sang gadis pun meluap. Celaan, makian, prasangka buruk membuat ia ingin membongkar rahasia dibalik keanehan sang suami. Ia pun bertanya ke orang pitar sampai ustad.  Sampai akhirnya pada suatu hari, sang gadis memberanikan diri untuk melaksanakan saran teman lelaki itu.
“Mas, maafkan aku! Aku sudah tak tahan akan sikap anehmu itu,” kata sang gadis sambil menghidupkan lampu di rumah.
“Jangan-jangan lakukan itu. Kamu akan menyesal nanti” jawab sang suami.
“Aku Tak akan menyesal. Lebih baik aku tahu kenapa aku harus mematikan lampu pada malam hari dan menyesal daripada aku harus menerima tekanan batin ini,”kata sang gadis sambil membuka pintu.
Setelah dibuka, didapatinya sang suami bersama beberapa temannya sedang membuat sulak dari bulu. Seperti terguyur air, rasa legapun menghampiri.
“Apa yang kau lakukan?Apa ini penyebabnya?”
“Ia isteriku, sebenarnya aku tidak memperbolehkan kamu menghidupkan cahaya karena aku dan teman-temanku baru membuat sulak. Aku tak ingin kamu sedih melihat pekerjaan suamimu ini.”
“Lalu mengapa tiap hari ada 3 bulu dan ada kertas bertuliskan huruf jawa kuno dengan sebuah kata di dengan yang bertuliskan 3 bulu?”
“Kami ini berencana membuat pabrik khusus barang-barang dengan bahandasar bulu. Kertas itu sebenarnya adalah design label perusahaan kita,”jelas sang suami.
“Dan sebenarnya 3 bulu yang ada itu hanyalah ulah iseng aku,”jelas sang sahabat.

               
                 




















Read More …